News Update :
Home » » Dilema Kemajuan Teknologi Islam di Zaman Modern

Dilema Kemajuan Teknologi Islam di Zaman Modern

Tuesday, January 31, 2012

Islam dan aqidahnya telah lama terwujud, sejak adanya Manusia pertama Adam, as sampai hari ini. Islam akan tetap ada sampai hari kiamat tiba.
Islam adalah syariat hidup Manusia yang telah diakui ALLAH akan kesempurnaan nya yang tiada banding dan Islam juga merupakan satu-satunya alternative, yakni pilihan hidup yang terbaik dialam ini sampai di kehidupan Akhirat nanti.

Syariat hidup secara Islam, teknologi Islam dan Ilmu ALLAH juga turut sangat berkembang seiring dengan ketinggian pengetahuan Manusia dari pada satu zaman sampilah suatu tahap derajat teknologi yang paling tinggi dan sempurna. Teknologi Islam menjangkau jauh dari tahap kepintaran pemikiran Manusia.
Setahun sebelum Baginda Rasulullah wafat, teknologi Islam telah sempurna dalam segala aspek pelaksanaan dan pengurusan ekonomi, politik, social, teknologi dan segala aspek yang mendapat pengakuan dari ALLAH SWT, sebagai mana firman ALLAH dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 3.
Keagungan Islam dalam Ilmu pengetahuan dan teknologi telah terbukti dizaman silam.

Hal ini banyak diceritakan ALLAH SWT didalam Al-Qur’an yang telah dicapai dan dilalui oleh para Nabi dan Rasul. Pengetahuan dan teknologi tersebut yang pernah dicapai oleh para Nabi dan Rasul pada masa itu telah terkumpul dan sempurna diZaman Nabi Muhammad saw. Kita sebagai umat Muhammad boleh merasa lega karena Ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut akan dapat Kita pelajari dan miliki.
Sesungguhnya pencapai Ilmu Islam dan teknologinya adalah lebih tinggi jika dibandingkan dengan teknologi modern sekarang ini, karena Ilmu dan teknologi Islam diajarkan langsung oleh ALLAH ta’ala, dan pencapainya sangat jauh sehingganya ilmu dan tenologi Islam ini tidak terkejar oleh pemikiran Manusia. Ilmu Islam dan teknologi Islam ini dapat Kita pelajari melalui tiga kurikulum:

1. Ilmu Qalam
2. Ilmu ghaib
3. Ilmu syuhadah

Ilmu Qalam ini ( yakni Ilmu terendah dalam pencapaian Ilmu ALLAH), Manusia telah berhasil terbang keangkasa lepas, membuat bom atom, computer dan sebagainya, ini kejayaan ilmu pengetahuan dizaman modern ini.

Sesungguhnya Ilmu Qalam ini bisa dipelajari oleh seluruh Manusia, walau Dia Islam maupun kafir, kufur atau murtad yang bertuhan ataupun tidak bertuhan asal ia Manusia.
Umat Islam adalah umat yang sangat beruntung, karena bagi Mereka bukan saja dapat menguasai Ilmu Qalam, tetapi jika Mereka dirinya dan mengenal ALLAH yang sebenarnya, niscaya Mereka dapat menguasai Ilmu dan teknologi yang lebih tinggi melalui Ilmu Ghaib dan Syuhadah.

Pencapaian teknologi yang tinggi melalui Ilmu Ghaib dan Syuhadah ini tidak mungkin bisa dikuasai oleh Orang-orang kafir. Jadi soalnya kenapa Orang Islam dizaman ini ketinggalan disegalan bidang? Dimanakah letak kesalahanya? Cobalah Kita pikirkan bersama dan kenapa Umat Islam tidak menaruh minat untuk menjalani peluang ter istimewa ini yang dikurniakan oleh ALLAH kepada Islam? Sesungguhnya peluang teristimewa inilah yang meletakan tahap umat kepada derajat yang paling tinggi, Kemulian yang teragung dibandingkan dengan Manusia kafir dan kufur.
Banyak Ilmu dan teknologi Islam yang telah menjadi bukti dari zaman kezaman oleh Manusia-manusia Islam beriman dan mengenali ALLAH dari zaman Adam sampai kezaman Rasulullah SAW.
Umat Islam dan Manusia seluruhnya hingga saat ini tidak dapat menempuh dan menguasai derajat teknologi Ilmu kenal ALLAH atau Ma’rifatullah.

Marilah Kita mengambil contoh dan I’tibar pencapaian Ilmu dan teknologi oleh Umat Islam dimasa lalu. Sehingga hari ini Manusia tidak dapat lagi membina Istana dari air, berniaga, berdagang dengan Jin, Ilmu teknologi bahasa, yang memungkinkan Manusia bercakap dengan binatang, memakmurkan negri sehingga Manusia bisa membangun rumah dari emas dan permata, teknologi yang memungkinkan Manusia untuk bisa terbang diudara tanpa menggunakan alat, berjalan diatas air dan lain sebagainya. Semua teknologi tersebut pernah dinikmati sepenuhnya oleh Nabi Sulaiman as.

Ilmu teknologi yang tinggi juga telah dicapai dan dinikmati dan dapat dikuasai oleh Manusia dizaman Nabi Yusu as. Ilmu arti mimpi. Sesungguhnya Ilmu takwil mimpi adalah Ilmu yang tinggi, hanya dengan mengartikan satu mimpi, Nabi Yusuf as dizaman pemerintahannya dapat menata dasar ekonomi Negara Mesir dalam usaha menghadapi bencana kemarau panjang sehingga dengan Ilmu itu maka selamatlah Negri Mesir dari penderitaan kemarau.

Keagungan Ilmu ALLAH dan teknologi Islam juga terbukti dizaman Nabi Musa as, dimana Ilmu bukan saja dapat dipelajari oleh Guru Zahir, tapi dapat juga dipelajari dari Guru Ghaib, contoh yang jelas Nabi Musa as belajar Ilmu Ghaib dari Nabi Khaidir as. Jika dizaman Nabi Musa Manusia dapat belajar Ilmu Ghaib dengan Nabi Khaidir as, kenapa sekarang Manusia tidak bisa belajar Ilmu yang sama dengan Nabi Khaidir atau Wali-wali ALLAH yang lain? Sedangkan Nabi Khaidir dan banyak para Wali-wali ALLAH yang Ghaib hidup sampai hari ini. Kenapa?
Teknologi Ilmu ALLAH yang tinggi dikuasai oleh Umat-umat dizaman Nabi Daud yang bisa mencairkan logam dengan tangan sehingga menjadi senjata, Nabi Isa yang bisa menghidupkan Orang mati, atau Ilmu-ilmu yang dimiliki oleh para Wali Songo ditanah Jawa dan banyak lagi kemampuan dari para-para Wali dari berbagai daerah yang tidak Kita ketahui.

Pertanyaan nya adalah,” Apakah Kita bisa juga menguasai Ilmu tersebut?” banyak dari Kita yang bilang bahwa Mereka kan Nabi, Rasul atau para Wali, sedangkan Kita Orang Awam. Tapi sampai kapankah Kita akan menjadi Orang Awam? Bukankah Mereka para Wali itu dulunya juga Orang Awam?
Sesungguhnya kelemahan Umat Islam dimasa kini untuk menguasai Ilmu dan teknologi Ilmu ALLAH yang tinggi ini disebabkan terhalang oleh beberapa factor yang selalu dipersoalkan atau dipertikaikan.

Factor pertama:
Jatuhnya beberapa kerajaan Islam dimasa lalu, dimana pada masa kerajaan Islam tersebut banyak para Ulama-ulama Tasauf atau meninggal dalam perperangan, dan banyak pula kitab-kitab pengajian Islam terutama kitab-kitab Tasauf dan Ilmu Ma’rifat dibakar. Contoh yang nyata adalah jatuhnya kerajaan Bahdad oleh tentara-tentara Mongol, banyak para Ulama Tasauf yang dibunuh dan Kitab-kitabnya dibakar dan dihanyutkan kesungai.
Jatuhnya beberapa kerajaan dibenua kecil India yang juga mengorbankan banyak Ulama-ulama Tasauf, serta dihancurkannya Kitab-kitab teknologi Islam yang tinggi. Dari factor ini, coba bayangkan… berapa banyak khazanah Ilmu ALLAH yang pernah dikuasai Manusia hanyut dan hilang ditelan zaman?

Factor kedua:
Timbulnya pertentangan faham antara sesama Ulama Islam tentang Tasauf, bahkan Mereka telah mengkotak-kotakan antara Ilmu Syariat dan Ilmu tasauf, bahkan pertentangan tersebut telah pula menimbulkan pertumpahan darah.
Factor ini disebabkan dari pada sikap angkuh dan merasa hanya diri merasa benar, karena kebodohan yang disebabkan oleh keangkuhan, merasa diri benar yang akirnya membuat sebagian dari Ulama Kita menjadi jahil dan menyangka Ilmu ALLAH adalah sempit dan secetek Ilmu didalam Otak Mereka. Sikap-sikap begini masih ada, apa lagi merasa telah belajar dan mendapat gelar Phd dalam bidang Syariat, atau Aku telah belajar 30 tahun diMekkah dan semua Kitab Syariat telah Aku pelajari.
Karena sikap inilah, maka puncak dari Ilmu teknologi Islam ini terhalang perkembangannya. Banyak yang menghalangi kepada perkembangan Ilmu Tasauf, dengan saling memfitnah, saling menuding Mereka yang benar dan dengan mudah mengatakan bahwa ini dan itu sesat.
Dikalangan tasauf juga banyak yang mengamalkan Ilmu Tasauf. Tarikat, hakikat yang salah dan telah keluar dari garis-garis pengajian tasauf yang benar, seperti yang dibawa Rasulullah saw dan para Wali ALLAH.
Sebenarnya sikap mengkritik, menentang, saling menghujat, dan menghalangi perkembangan Tasauf seharusnya tidak lagi muncul dizaman modern ini. Kita tidak bisa menyalahkan sesuatu bila Kita belum tahu sesuat itu, Kita boleh saja hebat dalam bidang tertentu, tapi pastinya Kita juga ada kelemahan dalam bidang yang lain. Jangan Kita hanya bangga dengan sedikit pengetahuan yang diberikan ALLAH, karena masih banyak lagi pengetahuan lain yang ALLAH belum bukakan karena Kita belum berjalan kearah pengetahuan yang lain itu.

Factor ketiga:
Banyak dikalangan Ahli Tasauf bersikap pengecut, takut, malu-malu dan sebagainya untuk berterus-terang dan membuka sayap Ilmunya kepada Masyarakat, ini mungkin akibat takutnya timbul pertentangan dengan Ahli Syariat dan ahli Tasauf. Begitulah wahai para Guru-guru Tasauf, mari Kita buka lembaran baru dengan sikap yang baru untuk menyebarkan Ilmu Tasauf kepada Anak-anak generasi Kita, karena tanpa sikap berani para ahli Tasauf, maka sudah tentu Ilmu Ma’rifat ini akan lenyap yang akan mengakibatkan generasi-generasi muda Islam yang akan buta untuk mengenal Tuhan nya.

Factor keempat:
Kurangnya minat Umat Islam untuk mendalami Ilmu Tasauf, Ilmu Ghaib dan Musyahadah, disamping tidak adanya anjuran dan galakan dari Masyarakat dan Negara terhadap pengajian Ilmu Hakikat dan Ma’rifat.
Kebanyakan dari Masyarakat Kita beranggapan bahwa Ilmu Tasauf adalah Ilmu para Wali, yang mereka pahamkan bahwa Ilmu ini hanya berguna untuk jampi-jampi, pembuat Azimat-azimat dan kadang bertindak sebagai Pak Dukun. Mereka tidak sadar, bahwa Ilmu ini dikuasai oleh para Nabi dan para Wali-wali yang memerintah alam maya ini.

Masyarakat harus sadar bahwa menjalani syariat Islam tanpa Hakikat adalah hampa, bagaikan sayur tanpa garam. Oleh itu menjadi tanggung-jawab Kita bersama yang mengaku dirinya Islam, harus bertindak dan mendalami Ilmu Tasauf, bahkan Pemerintah pun harus pula menyadari hakikat ini dan memberi dorongan yang sama terhadap keinginan memajukan ekonomi dengan pengetahuan ini dan ini sama pentingnya. Semoga Masyarakat Islam kembali mendapati zaman keagungan dan dapat pula menguasai Ilmu ALLAH dan teknologi Islam yang tinggi yang pernah dikuasai oleh Umat- umat Islam terdahulu. Dengan itu, martabat Islam akan dapat kembali menjulang tinggi dimata dunia dan terbuktilah betapa sempurnanya dan mulianya Islam.


Print Friendly and PDF
 
© Copyright Tuntunan Muslimah 2010 -2012 | Wanita Muslimah | Cerita Muslimah | Wanita Teladan | Jilbab Tutorial | Inspirasi Jilbab | Style Jilbab